Kamis, 17 November 2011

SEVEN SEGMENT MIKROKONTROLER


$MOD51
ORG   0H
JMP     START

START:           MOV   A,#1
            ORL    A,#01110000B
            MOV   P2,A
            ACALL DELAY
           
            MOV   A,#2
            ORL    A,#10110000B
            MOV   P2,A
            ACALL          DELAY
            MOV   A,#3
            ORL    A,#11010000B
            MOV   P2,A
            ACALL          DELAY
            SJMP   START
;           DELAY 1 1 mS
DELAY:         MOV   R1,#100
LOOP1:          NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            NOP
            DJNZ  R1,LOOP1
            RET
            END

K 3 ALAT PELINDUNG DIRI


1.      ALAT PELINDUNG DIRI
Syarat :
1.                  Enak dipakai
2.                  Tidak mengganggu pekerjaan
3.                  Memberikan perlindungan efektif
2.      terhadap jenis bahaya
BERDASARKAN BAGIAN YANG DILINDUNGI
1.         Kepala             :           Pengikat rambut, penutup
rambut, topi dari berbagai bahan
2.         Mata                :           Kacamata (gogle) ukuran 0-14
3.         Muka               :           Perisai Muka
4.         Tangan & Jari  :           Sarung tangan
5.         Kaki                :           Sepatu
6.         Alat pernafasan:          Masker khusus / respirator
7.         Telinga            :           Sumbat telinga, tutup telinga
8.         Tubuh              :           Pakaian kerja dari berbagai bahan
PEMILIHAN ALAT PELINDUNG DIRI :
Seringkali APD yang sudah disiapkan oleh Perusahaan tidak dipakai dan digunakan oleh para pekerja. Alasannya dari pekerja hanya seputar ketidaknyamanan, memperlambat pekerjaan, ketidakcocokan, dan lain-lain. Untuk itu dalam melakukan pemilihan APD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan; antara lain :
ü  Kenyamanan
ü  Mudah digunakan
ü  Pas
ü  Penyediaan
ü  Hygiene
ü  Daya Tahan
ü  Sesuai Standar
ü  Posted by teknosehat under Occupational Health & Safety
Alat Pelindung Diri
Bala
i K3 Bandung
adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/ kecelakaan kerja.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir
Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3
Pengendalian Teknis (Engineering Control)
Eliminasi
Substitusi
Isolasi
Perubahan Proses
Ventilasi
Pengendalian Administratif
Pengurangan waktu kerja
Rotasi, Mutasi
Alat Pelindung Diri
METODE PENENTUAN APD
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai
Telaah data-data kecelakaan dan penyakit
Belajar dari pengalaman industri sejenis lainnya
Bila ada perubahan proses, mesin, dan material
Peraturan perundangan
APA KRITERIA APD?
Proses penggunaan APD harus memenuhi kriteria:
Hazard telah diidentifikasi.
APD yang dipakai sesuai dengan hazard yang dituju.
Adanya bukti bahwa APD dipatuhi penggunaannya.
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No.1 tahun 1970.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD.
Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-Cuma
2. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982
Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
4. Permenakertrans  No.Per.03/Men/1986
Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernafasan
Jenis-jenis APD dan Penggunaannya
A.P. Kepala
A.P. Muka dan Mata
A.P. Telinga
A.P. Pernafasan
A.P. Tangan
A.P. Kaki
Pakaian Pelindung
Safety Belt
APD untuk tugas khusus
Alat Pelindung Kepala
Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet): Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.
Tutup Kepala: Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas/dingin
Hats/cap: Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar
TOPI PENGAMAN
Untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan listrik yang terbatas.
Tahan terhadap tegangan listrik tinggi.
Tanpa perlindungan terhadap tenaga listrik,biasanya terbuat dari logam
Yang digunakan untuk pemadam kebakaran.
PENGUJIAN MEKANIK
Dengan menjatuhkan benda seberat 3 kg dari ketinggian 1m, topi tidak boleh pecah atau benda tak boleh menyentuh kepala.
Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam dibagian puncak ; 4-5 cm.
Tidak menyerap air dengan direndam dalam air selama 24 jam. Air yang diserap kurang 5% beratnya
Tahan terhadap api
PENGUJIAN DAYA TAHAN TERHADAP API
Topi dibakar selama 10 detik dengan pembakar Bunsen atau propan, dengan nyala api bergaris tengah 1 cm. Api harus padam setelah 5 detik.
Pengujian listrik
Tahan terhadap listrik tegangan tinggi diuji dengan mengalirkan arus bolak-balik 20.000 volt dengan frekuensi 60 Hz, selama 3 menit,kebocoran arus harus lebih kecil dari 9 mA.
Tahan terhadap listrik tegangan rendah, diuji dengan mengalirkan arus bolak-balik 2200 volt dengan frekuensi 60 Hz selama 1 menit kebocoran arus harus kurang dari 9mA
Manfaat Topi/Tudung
Untuk melindungi kepala:
Dari zat-zat kimia berbahaya
Dari Iklim yang berubah-ubah
Dari bahaya api dll
APD RESPIRATOR dan KACAMATA
Mudah dikenakan.
Cocok untuk kasus berisiko kecil dan menengah.
ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA ( FACE SHIELD )
Fungsi: Melindungi muka dan mata dari:
Lemparan benda – benda kecil.
Lemparan benda-benda panas.
Pengaruh cahaya.
Pengaruh radiasi tertentu.
BAHAN PEMBUAT ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA
Gelas/kaca biasa/Plastik.
Gelas yang ditempa secara panas.Bila pecah tak menimbulkan bagian-bagian yang tajam.
Gelas dengan laminasi aluminium dan lain-lain.
Yang terbaik adalah jenis gelas yg ditempa secara panas karena bila pecah tak menimbulkan bagian-bagian yang tajam .Bila dipasang frame tak mudah lepas.
Dari plastik ada beberapa jenis tergantung dari bahan dasarnya seperti: selulosa asetat, akrilik, poli karbonat dll
3.      KACAMATA LAS/ GOGGLE LAS( DOBLE LENS)kaca mata las
SYARAT OPTIS TERTENTU
Lensa tidak boleh mempunyai efek distorsi/ efek prisma lebih dari 1/16 prisma dioptri; artinya perbedaan refraksi,harus lebih kecil dari 1/16 dioptri.
Alat pelindung mata terhadap radiasi : Prinsipnya kacamata yang hanya tahan terhadap panjang gelombang tertentu;
Standar Amerika, ada 16 jenis kaca dengan sifat-sifat tertentu

PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA.

PERLENGKAPAN KESELAMATAN LAS
Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan infra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan infra merah tersebut.
Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harus mengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinar las dengan kaca las.
Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut:
No. 6. dipakai untuk Ias titik
No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 8 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai 400 amper.
No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.
Sarung Tangan
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.
Apron
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes.
Ada beberapa jenis/bagian apron :
apron lengan 
apron dada
apron lengkap :
4.     
Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.

Masker Las

Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.
Kamar Las

Kamar Ias dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las.

Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan sistim ventilasi dan blower: Didalam kamar las ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las dan bunga api.

Jaket las
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
Integrasi APD
Alat pelindung kepala ini dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri lainnya seperti:
Kacamata / goggles.
Penutup muka.
Penutup telinga.
Respirator dan lain-lain.
Alat Pelindung Telinga
Sumbat telinga (ear plug): Dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15 dB
Tutup telinga ( ear muff ): Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB
ALAT PELINDUNG TELINGA (ear protector)
Sumbat Telinga
Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu.
Kelemahan: tidak tepat ukurannya dengan lobang telinga pemakai, kadang-kadang lobang telinga kanan tak sama dengan yang kiri

Bahan sumbat telinga
Karet, plastik keras, plastik yang lunak, lilin, kapas.
Yang disenangi adalah jenis karet dan plastic lunak,karena bisa menyusaikan bentuk dengan lobang telinga.
Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB
Ada kebocoran dapat mengurangi atenuasi + 15 dB
Dari lilin  :
- bisa lilin murni
- dilapisi kertas
- kapas
Kelemahan:
Kurang nyaman
Lekas kotor.
Dari kapas: daya atenuasi paling kecil antara 2 – 12 dB.
Tutup Telinga
Ada beberapa jenis
Atenuasinya:  pada frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB)
Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.
Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.
Penyumbat Telinga. Cegah kebisingan


FUNGSI & JENIS alat pelindung pernafasan
Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti:
kekurangan oksigen
pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)
pencemaran oleh gas atau uap
Alat Pelindung Tangan
Alat Pelindung Kaki
Pada industri ringan/ tempat kerja biasa
Cukup dengan sepatu yang baik
Sepatu pelindung ( safety shoes)
Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik atau plastik
Untuk mencegah tergelincir
Dipakai sol anti slip
Untuk mencegah tusukan
Dipakai sol dari logam
Terhadap bahaya listrik
Sepatu seluruhnya harus di jahit atau  direkat tak boleh memakai paku.
Safety Belt
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan pada  pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler.
Harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.
Jenis
Penggantung unifilar
Penggantung berbentuk U
Gabungan penggantung unifilar dan bentuk U
Penunjang dada (chest harness)
Penunjang dada dan punggung (chest waist harness)
Penunjang seluruh tubuh (full body harness)
SETELAH APD DIPAKAI, APAKAH?
APD yang dipakai sesuai standar?
APD memberikan perlindungan?
APD sesuai dengan tugas yang dikerjakan?
APD nyaman dipakai terus menerus?
MANAJEMEN  APD
APD dibutuhkan untuk membatasi hazard lingkungan
Jangan membeli APD sekedar hanya memiliki jenis APD
Adanya hazard awareness dan pelatihan
Adanya SOP penggunaan APD
APD yang dibeli telah melalui seleksi kebutuhan jenis pekerjaan
PERKEMBANGAN APD
Teknologi APD berkembang pesat pada APD terhadap bahaya fisik dan kimia.
Namun kurang berkembang pada APD terhadap bahaya biologi.
Kelemahan penggunaan APD
Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD yang kurang tepat,cara pemakaian APD yang salah, APD tak memenuhi persyaratan standar)
APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan penyerap (cartridge).
APD dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
Mengapa APD sering tidak dipakai
Rendahnya kesadaran pekerja terhadap Keselamatan kerja
Dianggap mengurangi feminitas
Terbatasnya faktor stimulan pimpinan
Karena tidak enak /kurang nyaman.
JENIS – JENIS APD YANG UMUM DIGUNAKAN :
ALAT PELINDUNG KEPALA (Safety Helmet)
a.       Alat pelindung kepala yang dikenal dengan safety helmet memiliki kelas diantaranya :
b.      Kelas A           : Tahan penggunaan listrik dan terbatas untuk
                                                              i.      penggunaan umum.
c.       Kelas B           : Tahan terhadap tegangan l;istrik tinggi.
d.      Kelas C           : Tanpa pelindung tegangan tinggi (metal).
e.       Kelas D           : Topi pemadam kebakaran.

HELM :
1, ABS (Acryl Butyt Styrene)
f.       Bahan yang keras dan padat.
g.      Keunggulannya           : Tahan terhadap benturan
h.      Kelemahannya            : Kurang tahan terhadap panas
                                                                                                                                      i.      : 80 – 900C

PE (Poly Ethelene)
                                                            ii.      Keunggulan     : Tahan Panas ( 1100C )
                                                          iii.      Kelemahan      : Kurang tahan terhadap benturan

PP (Poly Propelene)
                                                          iv.      Minimum Standard
5.     



6.